JAKARTA - Biaya tes PCOS menjadi salah satu pertimbangan penting bagi wanita yang ingin memastikan kondisi kesehatannya.
PCOS atau sindrom ovarium polikistik merupakan gangguan pada sistem reproduksi yang dapat dialami oleh wanita usia subur.
Jika kamu mulai merasakan beberapa gejalanya, sebaiknya segera menjalani pemeriksaan untuk mendapatkan kepastian. Lalu, berapa tarif tes PCOS yang perlu dipersiapkan? Simak penjelasannya berikut ini.
Wanita yang mengalami PCOS umumnya menunjukkan tanda-tanda seperti siklus menstruasi tidak teratur dan peningkatan kadar hormon androgen, yaitu hormon yang lebih dominan pada pria.
Untuk mengetahui apakah kadar hormon ini berada di atas normal, diperlukan serangkaian pemeriksaan laboratorium. Jika dibandingkan dengan manfaatnya, tarif tes PCOS sebenarnya cukup terjangkau.
Gangguan ini tidak hanya berdampak pada kesuburan dan siklus menstruasi, tetapi juga berpengaruh pada kondisi psikologis, seperti meningkatnya risiko mengalami kecemasan, depresi, hingga gangguan bipolar.
Bahkan, dalam beberapa kasus, penderita PCOS berisiko mengalami gangguan pola makan yang dapat berujung pada obesitas dan diabetes.
Oleh karena itu, meskipun secara fisik tampak sehat, jika kamu mulai mengalami gejala PCOS, ada baiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.
Dengan menjalani pemeriksaan lebih awal, kamu bisa segera mengambil langkah yang diperlukan untuk menjaga kesehatan reproduksi dan tubuh secara keseluruhan.
Jadi, tak perlu ragu untuk mencari tahu biaya tes PCOS dan segera melakukan pemeriksaan jika dibutuhkan.
Biaya Tes PCOS
Biaya tes PCOS dapat bervariasi karena setiap individu memiliki kondisi kesehatan yang berbeda, begitu pula dengan gejala yang dialami. Tidak ada patokan harga yang pasti, sebab dokter akan menyesuaikan jenis pemeriksaan dengan kebutuhan pasien.
Secara umum, ada empat jenis pemeriksaan utama yang biasa dilakukan untuk mendeteksi PCOS, yaitu tes kadar gula darah, tes hormonal, tes kolesterol, serta pemeriksaan USG.
Masing-masing tes ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berkontribusi terhadap gangguan tersebut. Untuk mengetahui rincian biaya dari setiap jenis pemeriksaan, berikut adalah informasi yang dikutip dari Alodokter.
1. Biaya Tes Kolesterol
| Rumah Sakit atau Klinik | Biaya Tes Kolesterol |
| Amalia Medical Center | Mulai dari Rp83 ribu |
| Klinik Viva Medika Cikarang | Mulai dari Rp25 ribu |
| Global Doctor Indonesia | Mulai dari Rp81 ribu |
| Klinik Viva Medika Centro City | Mulai dari Rp25 ribu |
| Klinik Pratama Merial Health | Mulai dari Rp65 ribu |
| Klinik Viva Medika Tambun | Mulai dari Rp25 ribu |
| Columbia Asia Hospital Medan | Mulai dari Rp110 ribu |
| Rumah Sakit PELNI | Mulai dari Rp28 ribu |
| Klinik Medilab Batam | Mulai dari Rp45 ribu |
| MRCC Siloam Hospital Semanggi | Mulai dari Rp178 ribu |
2. Biaya Tes Kadar Gula Darah
| Rumah Sakit atau Klinik | Biaya Tes Kadar Gula Darah |
| Eka Hospital Pekanbaru | Mulai dari Rp60 ribu |
| Eka Hospital BSD | Mulai dari Rp63 ribu |
| Eka Hospital Bekasi | Mulai dari Rp64 ribu |
| Eka Hospital Cibubur | Mulai dari Rp66 ribu |
| Universal Care Clinic | Mulai dari Rp100 ribu |
| MRCC Siloam Hospital Semanggi | Mulai dari Rp275 ribu |
| Rumah Indonesia Sehat Hospital | Mulai dari Rp250 ribu |
| Rumah Sakit Cendana | Mulai dari Rp55 ribu |
| Rumah Sakit Mentari | Mulai dari Rp43 ribu |
| Tirta Medical Center Surabaya | Mulai dari Rp40 ribu |
3. Biaya Cek Hormonal
| Rumah Sakit atau Klinik | Biaya Tes Hormonal |
| Klinik Teratai, Gading Pluit | Mulai dari Rp300 ribu |
| Siloam Hospital TB Simatupang | Mulai dari Rp375 ribu |
| Rumah Sakit Fatimah Serang | Mulai dari Rp500 ribu |
| Pusat Fertilitas Bocah Indonesia | Mulai dari Rp511 ribu |
| Siloam Hospital Surabaya | Mulai dari Rp450 ribu |
| Morula IVF Tangerang | Mulai dari Rp1,5 juta |
| Siloam Hospital Balikpapan | Mulai dari Rp344 ribu |
| Rumah Sakit Insan Permata | Mulai dari Rp270 ribu |
| Rumah Sakit Siloam Bangka | Mulai dari Rp147 ribu |
| Path Lab Medan | Mulai dari Rp400 ribu |
4. Biaya USG
| Rumah Sakit atau Klinik | Biaya USG |
| Eka Hospital Pekanbaru | Mulai dari Rp360 ribu |
| Eka Hospital BSD | Mulai dari Rp443 ribu |
| Eka Hospital Bekasi | Mulai dari Rp500 ribu |
| Eka Hospital Cibubur | Mulai dari Rp460 ribu |
| Rumah Sakit PELNI | Mulai dari Rp201 ribu |
| Siloam Hospital Bogor | Mulai dari Rp312 ribu |
| Klinik Teratai, Gading Pluit | Mulai dari Rp150 ribu |
| Rumah Sakit Hermina Arcamanik | Mulai dari Rp160 ribu |
| Rumah Sakit Humana Prima | Mulai dari Rp137 ribu |
| MRCC Siloam Hospital Semanggi | Mulai dari Rp436 ribu |
Penyebab dan Gejala PCOS
Sampai saat ini, penyebab pasti dari PCOS (Polycystic Ovary Syndrome) masih belum dapat diketahui dengan jelas. Namun, ada beberapa faktor yang diyakini dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami kondisi ini.
Salah satunya adalah faktor genetik atau keturunan, sebagaimana dijelaskan oleh National Health Service (NHS).
Jika ada anggota keluarga, seperti ibu atau saudara perempuan, yang memiliki riwayat PCOS, kemungkinan besar risiko untuk mengalami kondisi serupa akan lebih tinggi.
Karena penyebabnya belum dapat dipastikan, sangat penting untuk rutin melakukan pemeriksaan kesehatan guna mendeteksi gejala PCOS sejak dini.
Beberapa metode yang bisa digunakan antara lain adalah tes darah untuk mengevaluasi kadar hormon androgen, serta USG panggul yang berfungsi untuk mengamati kondisi ovarium dan ketebalan lapisan rahim.
Pemeriksaan ini sangat disarankan, terutama jika siklus menstruasi berlangsung lebih dari 90 hari tanpa haid.
Biaya pemeriksaan PCOS juga cukup bervariasi, mulai dari Rp25.000 hingga Rp500.000, tergantung pada jenis tes yang dilakukan dan fasilitas layanan kesehatan yang digunakan.
Setelah memahami faktor risikonya, penting juga untuk mengenali berbagai gejala yang mungkin dialami oleh penderita PCOS.
Dengan mengetahui tanda-tandanya, kamu bisa lebih waspada dan segera mengambil langkah yang tepat jika mengalami gejala berikut ini:
1. Gangguan Siklus Menstruasi
Menstruasi yang tidak teratur atau sering mengalami keterlambatan dalam jangka waktu yang lama menjadi salah satu tanda utama PCOS. Siklus haid bisa menjadi lebih panjang atau bahkan berhenti sama sekali dalam beberapa kasus.
2. Perubahan Fisik yang Jelas Terlihat
Beberapa perubahan fisik yang umum dialami penderita PCOS antara lain pertumbuhan rambut berlebih di wajah, dada, atau area tubuh lainnya, munculnya jerawat dalam jumlah banyak, serta kulit yang lebih berminyak.
Selain itu, rambut di kepala juga cenderung lebih mudah rontok, yang merupakan efek dari peningkatan kadar hormon androgen dalam tubuh.
3. Gangguan Psikologis dan Perubahan Mood
Penderita PCOS sering kali mengalami masalah psikologis seperti gangguan kecemasan, perubahan suasana hati yang drastis, bahkan gangguan makan. Kondisi ini bisa berdampak pada kualitas hidup secara keseluruhan.
4. Kesulitan dalam Program Kehamilan
PCOS dapat menyebabkan ovarium membesar dan dipenuhi oleh banyak folikel kecil yang mengelilingi sel telur, sehingga menghambat proses ovulasi.
Akibatnya, penderita sering mengalami kesulitan untuk hamil karena indung telur tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
5. Peningkatan Berat Badan Secara Drastis
Salah satu gejala lainnya adalah kenaikan berat badan yang cukup cepat dan signifikan. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini bisa meningkatkan risiko obesitas dan berbagai penyakit metabolik lainnya, seperti diabetes tipe 2.
Gejala-gejala di atas umumnya mulai muncul ketika penderita memasuki usia 16 hingga 24 tahun.
Jika kamu mengalami beberapa tanda tersebut, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter agar mendapatkan diagnosis yang tepat dan langkah penanganan yang sesuai.
Semakin cepat dideteksi, semakin baik pula peluang untuk mengelola PCOS dengan lebih efektif.
Pemeriksaan Dasar untuk Mendiagnosis PCOS
PCOS atau Polycystic Ovary Syndrome merupakan gangguan kesehatan pada wanita yang cukup kompleks karena memengaruhi tiga aspek utama dalam tubuh, yaitu peningkatan kadar hormon androgen, gangguan ovulasi, serta adanya kumpulan kista kecil di dalam ovarium.
Namun, ketiga kondisi tersebut tidak hanya dialami oleh penderita PCOS, tetapi juga bisa ditemukan pada penyakit lain. Oleh karena itu, diperlukan serangkaian tes tambahan untuk memastikan diagnosis secara akurat.
Mengingat setiap dokter mungkin memiliki pendekatan yang berbeda dalam menentukan jenis pemeriksaan yang dibutuhkan, sebaiknya lakukan konsultasi terlebih dahulu sebelum menjalani tes berikut ini:
1. Pemeriksaan Fisik
Dokter akan melakukan wawancara medis untuk menggali informasi tentang gejala yang dialami pasien, termasuk riwayat menstruasi yang tidak teratur, pertumbuhan rambut berlebih di area tubuh yang tidak biasa, munculnya jerawat berlebihan, serta kemungkinan adanya resistensi insulin.
Selain itu, dokter juga akan mencatat data penting seperti tinggi dan berat badan, tekanan darah, kondisi kulit, serta keadaan payudara, perut, dan kelenjar tiroid.
Pemeriksaan panggul juga menjadi bagian dari proses ini guna menilai kondisi organ reproduksi secara manual dan mendeteksi adanya kelainan tertentu.
2. Tes Darah
Untuk mengonfirmasi PCOS, pasien akan menjalani beberapa tes darah, salah satunya adalah pemeriksaan kadar hormon androgen.
Namun, pemeriksaan ini saja tidak cukup untuk menetapkan diagnosis. Oleh karena itu, dokter biasanya akan merekomendasikan tes tambahan, seperti:
-Tes kadar gula darah untuk mengetahui ada tidaknya resistensi insulin.
-Tes kolesterol dan trigliserida puasa guna menilai risiko penyakit metabolik yang sering dikaitkan dengan PCOS.
3. USG atau Tes Ultrasonografi
Pemeriksaan ultrasonografi (USG) dilakukan untuk mengevaluasi kondisi ovarium dan ketebalan lapisan rahim. Prosedurnya melibatkan penggunaan transduser berbentuk tongkat yang dimasukkan ke dalam vagina (transvaginal ultrasound).
Alat ini akan memancarkan gelombang suara yang kemudian diterjemahkan menjadi gambar di layar monitor, sehingga dokter dapat melihat jumlah kista di ovarium serta kondisi dinding uterus.
Pada kasus yang lebih kompleks, dokter mungkin akan menyarankan pemeriksaan tambahan, seperti:
-Pemantauan tekanan darah secara berkala.
-Tes toleransi glukosa untuk mendeteksi kemungkinan diabetes.
-Pemeriksaan kadar kolesterol dan trigliserida lebih lanjut.
-Skrining gejala depresi dan kecemasan.
-Tes untuk mendeteksi gangguan tidur seperti obstruktif sleep apnea.
Selain pemeriksaan untuk PCOS, ada pula tes TORCH (Toksoplasma, Rubella, Cytomegalovirus, dan Herpes) yang penting bagi ibu hamil. Tes ini bertujuan untuk mendeteksi infeksi yang dapat membahayakan janin dalam kandungan.
Oleh karena itu, mengetahui biaya tes TORCH dan prosedurnya juga bisa menjadi langkah preventif yang bijak bagi calon ibu.
Kapan Waktu yang Tepat untuk Melakukan Pemeriksaan PCOS?
Ketika menyadari bahwa siklus menstruasi menjadi tidak teratur, misalnya terjadi dalam rentang lebih dari 90 hari atau bahkan hanya muncul setiap tiga bulan sekali, sebaiknya segera waspada.
Selain itu, jika kamu yang sebelumnya jarang berjerawat tiba-tiba mengalami munculnya jerawat berlebihan disertai dengan gejala lainnya, ada baiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.
Risiko Komplikasi Penyakit Lain
Jika PCOS tidak segera terdeteksi dan didiagnosis dengan tepat serta tidak mendapatkan penanganan dari ahlinya, ada kemungkinan kondisi ini dapat memicu gangguan kesehatan lainnya.
Sebab, ada beberapa masalah kesehatan dan penyakit yang berisiko dialami oleh penderita PCOS, di antaranya:
-Infertilitas atau kemandulan,
-Keguguran atau kelahiran prematur,
-Metabolic syndrome atau sindrom metabolik,
-Sleep apnea,
-Perdarahan uterus tidak normal,
-Kanker di lapisan uterus atau kanker endometrium,
-Gangguan psikologi seperti depresi dan kecemasan,
-Diabetes tipe 2,
-Nonalcoholic Steatohepatitis atau perlemakan hati non-alkoholik, dan
-Gestational diabetes atau tekanan darah tinggi, serta
-Hipertensi di masa kehamilan.
Apakah Biaya untuk Tes PCOS Bisa Di-Cover oleh Bpjs?
Tidak semua jenis pemeriksaan untuk mendeteksi PCOS dapat ditanggung oleh BPJS. Misalnya, tes cek gula darah di beberapa fasilitas kesehatan bisa menggunakan BPJS, tetapi hal ini belum tentu berlaku untuk pemeriksaan lainnya seperti tes kadar hormon, tes kolesterol, dan USG.
Untuk USG sendiri, BPJS bisa menanggung biayanya dengan syarat pasien mendapatkan surat rujukan dari dokter spesialis kandungan serta memiliki kondisi medis yang dianggap perlu untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Selain itu, biaya tes PCOS di berbagai rumah sakit umumnya bervariasi dan tidak memiliki patokan harga yang sama.