Pertambangan

Harga Emas Melonjak, Investor Kembali Lirik Saham Pertambangan Setelah Lama Menjauhi

Harga Emas Melonjak, Investor Kembali Lirik Saham Pertambangan Setelah Lama Menjauhi
Harga Emas Melonjak, Investor Kembali Lirik Saham Pertambangan Setelah Lama Menjauhi

JAKARTA - Investor kembali berbondong-bondong ke saham perusahaan tambang emas setelah berbulan-bulan menghindari sektor ini. Kenaikan harga emas yang mencetak rekor baru telah meningkatkan optimisme terhadap profitabilitas perusahaan tambang, mendorong aliran dana masuk yang signifikan ke dalam investasi berbasis ekuitas pertambangan emas.

Menurut data LSEG Lipper, dana yang berinvestasi di perusahaan tambang emas mencatat aliran masuk bersih bulanan tertinggi dalam lebih dari satu tahun pada Maret 2025. Hal ini menandai perubahan besar setelah sektor ini mengalami arus keluar yang besar dalam beberapa bulan terakhir.

Meskipun harga emas juga mengalami kenaikan pada tahun lalu, perusahaan tambang masih kesulitan menutupi lonjakan biaya produksi akibat inflasi, terutama dalam hal tenaga kerja dan bahan bakar. Kendala regulasi di berbagai negara, seperti sengketa pajak di Mali dan penundaan proyek di Kanada, juga menjadi tantangan besar bagi industri pertambangan emas.

Akibatnya, banyak investor memilih untuk mengalihkan dana mereka ke investasi emas fisik atau derivatif emas, yang dianggap lebih aman di tengah ketidakpastian global, termasuk dampak perang Rusia-Ukraina serta kebijakan perdagangan yang lebih ketat setelah kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden AS pada November 2024.

Namun, perubahan signifikan terjadi pada 2025. Dengan harga emas yang naik lebih dari 15% sejak awal tahun dan mencapai rekor tertinggi di atas $3.000 per ons, optimisme investor terhadap saham pertambangan mulai kembali. Kini, para penambang emas dianggap lebih mampu menyerap biaya produksi yang lebih tinggi, memperluas margin keuntungan, dan menghasilkan arus kas yang lebih kuat.

Saham perusahaan tambang besar seperti Newmont dan Barrick Gold telah mencatat kenaikan yang signifikan. Setelah mengalami penurunan masing-masing sebesar 10% dan 7% pada tahun 2024, kini saham Newmont melonjak 27% sementara Barrick Gold naik 21,5% dalam beberapa bulan pertama tahun 2025.

Berdasarkan data Lipper, dana yang berfokus pada investasi di perusahaan tambang emas mencatat aliran masuk bersih sebesar $555,3 juta pada Maret 2025. Ini merupakan angka tertinggi sejak November 2023 dan menunjukkan pemulihan signifikan bagi sektor yang sebelumnya mengalami tekanan.

“Dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan pertambangan emas menghadapi tekanan biaya yang besar, tetapi kini mereka semakin mampu mendapatkan manfaat dari kenaikan harga emas. Kami mulai menambah investasi di sektor ini,” ujar Shaniel Ramjee, Kepala Multi-Aset di Pictet Asset Management, yang berbasis di London.

Ia menambahkan bahwa harga emas saat ini telah mengembalikan tingkat profitabilitas industri pertambangan emas ke level yang lebih stabil, meningkatkan daya tarik investasi di sektor ini.

Salah satu contoh keberhasilan yang mendorong minat investor adalah Barrick Gold. Perusahaan ini baru saja mengumumkan program pembelian saham senilai $1 miliar setelah melaporkan keuntungan yang solid dan berhasil menggandakan arus kas bebasnya pada kuartal keempat tahun lalu.

AngloGold Ashanti juga menunjukkan performa keuangan yang kuat. Perusahaan ini mencatat neraca keuangan terkuat dalam lebih dari satu dekade dan mengumumkan dividen akhir sebesar 91 sen AS per saham, hampir lima kali lipat lebih tinggi dari tahun sebelumnya.

Tak hanya itu, Gold Fields dikabarkan mempertimbangkan untuk memulai program pembelian kembali saham pada tahun ini, sementara Harmony Gold telah mengumumkan rencana untuk mendanai sendiri pembangunan tambang tembaga baru di Australia, tanpa harus mencari pendanaan eksternal.

"Investor yang mencari diversifikasi portofolio mereka dan lindung nilai terhadap ketidakpastian pasar serta inflasi akhirnya mungkin akan beralih ke ekuitas pertambangan emas," ujar Imaru Casanova, Manajer Portofolio untuk emas dan logam mulia di VanEck.

Casanova menambahkan bahwa valuasi saham tambang emas saat ini masih relatif rendah dibandingkan potensi kenaikan harga emas yang berkelanjutan. Oleh karena itu, ekuitas perusahaan tambang emas kini terlihat semakin menarik bagi investor.

Kenaikan harga emas ini juga didorong oleh meningkatnya permintaan global terhadap aset safe haven, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi dan geopolitik. Banyak bank sentral dunia juga mulai meningkatkan cadangan emas mereka, yang semakin memperkuat tren bullish pada logam mulia ini.

Dengan situasi ini, saham perusahaan tambang emas yang sebelumnya dihindari kini kembali menjadi incaran. Para investor yang sebelumnya memilih emas fisik kini mulai beralih ke saham tambang emas, dengan harapan bahwa kenaikan harga emas akan memberikan keuntungan besar bagi perusahaan tambang dan pemegang sahamnya.

Jika tren ini berlanjut, sektor pertambangan emas dapat kembali menjadi salah satu sektor investasi yang paling menguntungkan pada 2025. Para analis memperkirakan bahwa harga emas yang terus meningkat akan semakin memperkuat daya tarik saham pertambangan, memberikan momentum baru bagi industri yang sebelumnya sempat terpuruk akibat tekanan biaya dan ketidakpastian regulasi.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index