JAKARTA - Pemerintah Kota (Pemkot) Batu kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan menyalurkan bantuan sosial (bansos) bagi penyelenggara jasa transportasi di seluruh Kota Batu. Sebanyak 867 penerima manfaat mendapatkan bantuan yang diserahkan langsung oleh Wali Kota Batu, Nurochman, dan Wakil Wali Kota Batu, Heli Suyanto, di Graha Pancasila Balai Kota Among Tani pada Kamis, 27 Maret 2025.
Setiap penerima bantuan sosial memperoleh dana sebesar Rp600 ribu. Langkah ini bertujuan untuk membantu para pelaku sektor transportasi yang menjadi tulang punggung mobilitas warga serta menjaga daya beli masyarakat, terutama menjelang perayaan Lebaran.
Dukungan bagi Sektor Transportasi
Wali Kota Batu, Nurochman, atau yang akrab disapa Cak Nur, menegaskan bahwa kebijakan ini adalah bentuk nyata dari komitmen pemerintah dalam mensejahterakan masyarakat, terutama para sopir angkutan umum.
“Ini adalah bentuk komitmen kami (Nurochman-Heli) dalam memberdayakan dan menyejahterakan masyarakat, khususnya para sopir angkutan/transportasi umum, karena sektor ini adalah tulang punggung mobilitas warga,” ujar Cak Nur.
Ia juga menyampaikan bahwa jumlah bantuan yang diberikan saat ini berpotensi mengalami peningkatan di masa mendatang, tergantung dari pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Menurutnya, dasar pemberian bansos ini adalah dampak dari pandemi Covid-19 dan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) beberapa waktu lalu. Meski Indonesia telah memasuki status endemi, Pemkot Batu tetap menyalurkan bantuan sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat yang masih membutuhkan dukungan ekonomi.
“Bantuan ini dulu awalnya diberikan saat pandemi Covid-19 dan saat terjadi kenaikan BBM. Namun, meskipun kini kita sudah tidak dalam kondisi pandemi, bantuan ini tetap kami salurkan sebagai bentuk perhatian dari Pemerintah Kota Batu,” tambahnya.
Salah satu penerima bansos, Sholeh, seorang sopir angkutan umum dan Angkutan Pelajar (APEL), mengungkapkan rasa terima kasihnya atas bantuan yang diterima.
“Alhamdulillah, ini sangat membantu kami yang sehari-hari bergantung pada pendapatan harian. Kami berharap sopir angkutan umum terus diberdayakan dengan kebijakan melalui Dinas Perhubungan. Langkung Sae Pak Wali dan Pak Wawali,” ujarnya dengan penuh harapan.
Insentif bagi Tenaga Pendidik dan Guru Tidak Tetap
Selain bantuan bagi sektor transportasi, Pemkot Batu juga menyalurkan insentif bagi pengajar keagamaan serta guru tidak tetap (GTT). Rincian insentif yang diberikan adalah sebagai berikut:
Guru keagamaan: Rp1.050.000
Hafiz Quran: Rp1,8 juta
Pengasuh pondok pesantren: Rp1,2 juta
GTT/PTT PAUD: Rp1,5 juta
Guru dengan masa kerja kurang dari 10 tahun: Rp2,25 juta
Guru dengan masa kerja lebih dari 10 tahun: Rp3 juta
Tak hanya itu, paket Lebaran juga diserahkan kepada tenaga pendidik dan kependidikan non-ASN baik di sekolah negeri maupun swasta. Sebanyak 1.226 orang menerima bantuan ini, yang disalurkan saat apel pagi di halaman Balai Kota Among Tani, dipimpin langsung oleh Wali Kota Batu.
Cak Nur dalam sambutannya menekankan pentingnya semangat kebersamaan di kalangan aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemkot Batu. Menurutnya, kolaborasi dan sinergi antara semua elemen pemerintahan sangat diperlukan untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat serta membangun Kota Batu yang lebih maju.
“Sebagai satu kesatuan pemerintah Kota Batu, tentu kita tidak bisa bekerja sendiri. Maka yang penting adalah kita bisa mengapresiasi, menghargai, dan menghormati staf-staf kita. Saya ingin menjadi bagian dari persaudaraan dan seduluran kita semuanya. Kita semua saudara dan ada di satu rumah besar Pemerintah Kota Batu, maka terus semangat untuk terus mengabdi dan bekerja sama demi keberhasilan kita semua,” pungkasnya.
Upaya Pemkot Batu dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat
Langkah yang dilakukan oleh Pemkot Batu dalam menyalurkan bansos dan insentif ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di berbagai sektor. Bantuan bagi pengemudi transportasi diharapkan dapat membantu mereka dalam menghadapi tantangan ekonomi, terutama di tengah kenaikan harga kebutuhan pokok menjelang Hari Raya Idul Fitri. Sementara itu, insentif bagi tenaga pendidik menjadi bentuk apresiasi atas dedikasi mereka dalam mencerdaskan anak bangsa.
Dengan adanya program bantuan ini, diharapkan kesejahteraan masyarakat Kota Batu semakin meningkat. Pemkot Batu juga terus berupaya mencari solusi inovatif guna meningkatkan perekonomian daerah, termasuk melalui kebijakan yang lebih pro-rakyat di masa yang akan datang.