Mengenal Kode Kekentalan Oli Memiliki Arti dan Cara Mengetahuinya

Selasa, 08 April 2025 | 12:25:14 WIB
kode kekentalan oli

JAKARTA - Kode kekentalan oli menjadi faktor penting dalam memilih oli yang tepat untuk kendaraan. 

Setiap oli mesin memiliki kode kekentalan yang tercetak pada kemasannya, yang menunjukkan tingkat kekentalan minyak tersebut. Memahami kode ini sangat krusial untuk memastikan bahwa oli yang digunakan sesuai dengan spesifikasi kendaraan.

Pada umumnya, saat membawa kendaraan ke bengkel resmi untuk servis dan penggantian oli, kita tidak perlu terlalu khawatir tentang jenis kekentalan oli, karena mekanik biasanya akan memilihkan yang sesuai. 

Namun, dalam kondisi darurat, ketika pemilik kendaraan harus membeli oli sendiri, memahami kode kekentalan pada oli menjadi hal yang sangat penting agar tidak salah pilih.

Untuk itu, mari pelajari lebih lanjut tentang kode kekentalan oli, indikator yang perlu diperhatikan, arti dari kekentalan oli, cara mengetahui kekentalannya, serta waktu yang tepat untuk mengganti oli tersebut.

Kode Kekentalan Oli

Terdapat beberapa jenis kode kekentalan oli mesin mobil yang ditetapkan oleh lembaga seperti API dan JASO. Berikut adalah perbedaan antara ketiga kode oli tersebut:

1. SAE

Kode ini dikeluarkan oleh Society of Automotive Engineers dan terdiri dari angka serta huruf W. 

Huruf W menunjukkan perubahan kekentalan oli yang dipengaruhi oleh suhu, dimana semakin rendah angka sebelum W, semakin baik oli dalam kondisi dingin, sementara angka setelah W menunjukkan kekentalan oli pada suhu tinggi.

2. API

American Petroleum Institute menetapkan kode API untuk menunjukkan kualitas oli. Kode ini diikuti oleh dua huruf yang memiliki arti berbeda, seperti API SM atau API CI.

Huruf S menunjukkan oli yang dirancang untuk kendaraan bermesin bensin, sedangkan C ditujukan untuk mesin diesel. 

Huruf kedua pada kode API menunjukkan seberapa baru oli tersebut, dimana semakin mendekati huruf Z, semakin tinggi kualitas oli tersebut. Sebagai contoh, API SN lebih baru daripada API AG.

3. JASO

Kode ini dikeluarkan oleh Japanese Automotive Standards Association dan khusus digunakan untuk menentukan kualitas oli pada sepeda motor. Kode JASO memiliki dua varian, yaitu MA dan MB. 

Kode MA digunakan untuk oli yang cocok dengan motor jenis kopling basah, seperti motor bebek atau sport, sementara kode MB lebih disarankan untuk motor matik dan skutik.

Indikator Kekentalan Oli

Kekentalan oli mesin mobil dapat diklasifikasikan berdasarkan dua indikator utama yang sering digunakan dalam industri pelumas.

Indikator ini mencakup kekentalan monograde atau tunggal seperti SAE 40, serta kekentalan multigrade seperti 20W-50 atau 10W-50.

1. Kekentalan monograde (tunggal)

Oli dengan kode kekentalan seperti SAE 40 hanya memiliki satu tingkat kekentalan. Oli ini memiliki perubahan viskositas yang relatif kecil meskipun ada perubahan suhu mesin.

2. Kekentalan multigrade

Oli jenis multigrade lebih fleksibel terhadap perubahan suhu mesin dan lingkungan. Dibandingkan dengan oli monograde, oli multigrade mampu mempertahankan kinerja mesin lebih baik dalam menghadapi perubahan suhu.

Arti Kekentalan Oli Mesin

Kekentalan oli diukur berdasarkan kemampuannya untuk mengalir di dalam mesin. Oli dengan kekentalan rendah atau encer akan lebih mudah mengalir dan melindungi bagian-bagian mesin saat suhu dingin.

Sebaliknya, oli yang lebih kental lebih efektif dalam menjaga kekuatan pelumas untuk melindungi mesin pada suhu tinggi.

Oli berfungsi melumasi komponen-komponen yang bergerak di ruang bakar, seperti piston, stang piston, dan kruk as. Dengan pelumas yang bekerja secara optimal, kinerja mesin mobil akan menjadi lebih efisien dan terjaga.

Cara Mengetahui Ukuran Kekentalan Oli

Satuan kekentalan oli dimulai dengan huruf SAE, yang merujuk pada asosiasi Society of Automotive Engineers. 

Selain mengatur kekentalan oli, asosiasi ini juga menetapkan kemampuan oli untuk menjaga kestabilan kekentalannya meskipun terpengaruh oleh suhu mesin dan lingkungan.

Setelah huruf SAE, kode kekentalan diikuti dengan angka yang menunjukkan tingkat kekentalan oli pada suhu dingin atau saat mesin pertama kali digunakan. 

Kemudian, terdapat huruf W yang berasal dari kata Winter, diikuti oleh angka yang menggambarkan tingkat kekentalan oli saat mesin beroperasi pada suhu tinggi.

Sebagai contoh, kode SAE 10W-40 berarti oli tersebut memiliki kekentalan 10 pada suhu rendah dan 40 saat suhu tinggi. Semakin tinggi angka dalam kode kekentalan SAE, semakin kental oli tersebut. 

Oli dengan angka kekentalan yang lebih rendah biasanya digunakan di daerah bersalju, seperti negara-negara Eropa, karena tidak mudah mengental pada suhu sangat rendah.

Di Indonesia, oli dengan kode SAE 10W-30 atau 15W-50 adalah yang paling banyak digunakan, sementara di daerah yang lebih dingin, SAE 5W-30 lebih disarankan. Pengujian kekentalan oli ini dilakukan pada suhu -30 hingga -35 derajat Celsius.

Ukuran Kekentalan SAE Oli Motor dan Mobil

Oli yang digunakan pada motor dan mobil tentunya berbeda, dan terdapat berbagai merk oli mobil terbaik yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan kendaraan.

Pada umumnya, kekentalan oli yang digunakan pada mesin motor berkisar antara angka 10 hingga 40. Motor biasanya menggunakan kode oli seperti SAE 10W-30, SAE 10W-40, dan SAE 20W-40.

Sementara itu, untuk mobil yang menggunakan bahan bakar bensin, kekentalan oli yang umum digunakan meliputi SAE 20W-50, SAE 10W-40, SAE 5W-30, dan SAE 40.

Pemilihan jenis oli mobil dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti usia kendaraan dan spesifikasi mesin mobil tersebut.

Oli Encer atau Kental, Mana yang Lebih Baik?

Tentu saja, pemilihan kadar kekentalan oli sangat bergantung pada jenis kendaraan yang kamu miliki. Untuk mobil baru, oli dengan kekentalan rendah atau encer bisa menjadi pilihan utama. 

Hal ini karena gesekan pada komponen mesin masih relatif rendah, sehingga oli encer tetap dapat memberikan pelumasan yang optimal di seluruh bagian mesin.

Sebaliknya, untuk mobil lama, oli dengan kekentalan lebih tinggi dapat dipilih untuk memberikan pelumasan yang maksimal pada komponen mesin yang sudah sedikit longgar karena penggunaan jangka panjang.

Sekarang, kamu sudah lebih paham tentang jenis kekentalan oli dan perbedaannya. Namun, untuk memastikan pilihan yang tepat, lebih baik membawa kendaraan ke bengkel terpercaya. 

Teknisi di sana pasti lebih berpengalaman dalam memilih oli yang sesuai dengan kondisi mesin mobil kamu.

Kapan Oli Harus Diganti?

Oli perlu diganti secara rutin, baik untuk motor maupun mobil. Lalu, seberapa sering sebaiknya mengganti oli mesin mobil?

Untuk mobil, berdasarkan beberapa buku manual, oli sebaiknya diganti setelah mesin menempuh 10.000 km pertama kali, dan selanjutnya secara rutin setiap 6 bulan sekali.

Sedangkan untuk sepeda motor, penggantian oli sebaiknya dilakukan setelah menempuh jarak 2.500-3.000 km atau sekitar 2 bulan sekali.

FAQ

1. Apa kepanjangan dari SAE sebagai identifikasi dari kekentalan oli?

SAE merujuk pada kepanjangan Society of Automotive Engineers, yang merupakan asosiasi yang menetapkan standar untuk kekentalan oli.

2. Apa arti 40 dari 10W-40 dalam kode oli?

Angka 40 pada kode SAE 10W-40 menunjukkan tingkat kekentalan oli pada suhu tinggi, yaitu saat mencapai 100 derajat Celsius. Angka pertama, 10, menunjukkan kekentalan oli pada suhu dingin.

3. Kekentalan oli dilihat dari apa?

Kekentalan oli pada kendaraan dilihat dari ketahanannya untuk mengalir, yang diukur dengan dua angka. 

Angka pertama diikuti dengan huruf ‘W’ (Winter), yang menunjukkan bagaimana oli mengalir saat suhu rendah, misalnya saat mesin baru dinyalakan.

4. Berapa jenis kekentalan oli?

Terdapat tiga jenis standar kekentalan oli, yaitu SAE, API, dan JASO. Kekentalan oli menurut SAE dibagi menjadi dua jenis: monograde (kekentalan tunggal) dan multigrade.

Sebagai penutup, memahami kode kekentalan oli sangat penting untuk memastikan performa mesin kendaraan tetap optimal dan terlindungi dengan baik.

Terkini