Stok BBM Aman Selama Mudik Lebaran, Masyarakat Diminta Tak Khawatir

Jumat, 28 Maret 2025 | 10:19:08 WIB

JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, memastikan bahwa stok Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk periode mudik Lebaran 2025 dalam kondisi aman. Masyarakat diminta untuk tidak khawatir akan kemungkinan kelangkaan BBM, karena pemerintah telah melakukan berbagai persiapan guna memastikan distribusi berjalan lancar.

"Sampai dengan kemarin (26 Maret 2025), masa ketahanan BBM kita berada di sekitar 18 hingga 21 hari. Jadi tidak ada isu terkait ketersediaan BBM," ujar Bahlil dalam acara pelepasan Mudik Gratis Sektor ESDM di Jakarta, Kamis 27 Maret 2025.

Pemerintah Pastikan Pasokan BBM Aman hingga 21 Hari ke Depan

Kementerian ESDM bersama PT Pertamina Patra Niaga telah melakukan pemantauan menyeluruh terhadap pasokan BBM, termasuk untuk kendaraan pribadi, transportasi umum, hingga kebutuhan energi sektor kelistrikan dan nelayan. Berdasarkan laporan terkini, stok BBM nasional dipastikan mencukupi untuk memenuhi lonjakan permintaan selama periode mudik.

"Kami sudah melakukan persiapan dengan mengecek baik dari segi BBM untuk kendaraan pribadi, nelayan, hingga listrik dan mobil listrik. LPG juga sudah kami cek, dan semuanya dalam kondisi on the track," tambah Bahlil.

Langkah ini merupakan bagian dari strategi pemerintah untuk memastikan kenyamanan masyarakat dalam melakukan perjalanan mudik, yang diprediksi mengalami lonjakan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.

Antisipasi Lonjakan Permintaan BBM di Jalur Mudik

Guna mengantisipasi tingginya kebutuhan BBM, terutama di jalur-jalur utama mudik, Pertamina telah meningkatkan stok di berbagai depot serta menyiapkan armada tambahan untuk distribusi ke SPBU. Jalur tol Trans Jawa dan Trans Sumatera menjadi prioritas utama, mengingat volume kendaraan di jalur ini akan meningkat drastis menjelang Lebaran.

Vice President Corporate Communication Pertamina, Rina Andriani, menegaskan bahwa pihaknya telah menyiapkan skenario distribusi agar tidak terjadi kelangkaan di lapangan.

"Kami memastikan SPBU di jalur mudik utama mendapatkan pasokan yang cukup, termasuk dengan menyiapkan SPBU modular dan layanan Pertashop di beberapa titik strategis," ujar Rina.

Dengan adanya langkah-langkah ini, pemudik diharapkan tidak mengalami antrean panjang atau kesulitan dalam mendapatkan BBM selama perjalanan.

SPBU Modular dan Pertashop untuk Kemudahan Pemudik

Selain mengamankan pasokan BBM di SPBU reguler, Pertamina juga telah menempatkan SPBU modular dan Pertashop di berbagai lokasi strategis. Keberadaan SPBU modular ini akan membantu mengurangi kepadatan di SPBU utama, terutama di rest area yang sering menjadi titik kemacetan akibat antrean pengisian BBM.

"Kami hadirkan SPBU modular di rest area yang memiliki volume kendaraan tinggi, sementara Pertashop ditempatkan di jalur arteri dan kawasan yang jauh dari SPBU besar," jelas Rina.

SPBU modular ini menyediakan berbagai jenis BBM, termasuk Pertalite dan Pertamax, sementara Pertashop lebih ditujukan untuk pemudik yang membutuhkan bahan bakar berkualitas seperti Pertamax dan Dexlite.

Mekanisme Pemantauan Stok BBM Secara Real-Time

Pertamina juga telah menerapkan sistem pemantauan stok BBM secara real-time untuk memastikan distribusi berjalan lancar. Jika terdapat SPBU yang mengalami lonjakan permintaan secara tiba-tiba, armada tangki BBM akan segera dikirimkan untuk mengisi kembali stok.

"Kami memiliki sistem pemantauan stok yang terintegrasi. Jika ada SPBU yang mulai kehabisan BBM, maka pengiriman langsung dilakukan dalam waktu singkat," kata Rina.

Dengan mekanisme ini, pemerintah dan Pertamina berharap tidak ada kasus kelangkaan BBM yang bisa menghambat perjalanan mudik masyarakat.

Ketersediaan BBM untuk Sektor Lain Juga Terjamin

Selain memastikan pasokan BBM untuk kendaraan pribadi dan transportasi umum, pemerintah juga telah mengecek ketersediaan BBM untuk sektor lain seperti perikanan dan kelistrikan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa masyarakat yang tidak melakukan perjalanan mudik tetap mendapatkan layanan energi yang optimal.

"BBM untuk nelayan dan kebutuhan listrik juga sudah kami pastikan dalam kondisi aman. Kami tidak hanya fokus pada pemudik, tetapi juga masyarakat yang tetap beraktivitas di tempat tinggalnya selama Lebaran," tegas Bahlil.

Pengawasan Ketat untuk Cegah Penimbunan BBM

Sebagai langkah antisipasi terhadap kemungkinan adanya penyimpangan dalam distribusi BBM, Kementerian ESDM bekerja sama dengan aparat keamanan untuk melakukan pengawasan di lapangan. Tim khusus telah diterjunkan ke berbagai daerah untuk memastikan tidak ada praktik penimbunan atau penjualan BBM dengan harga di atas ketentuan resmi.

"Kami telah berkoordinasi dengan aparat terkait untuk memastikan distribusi BBM berjalan sesuai aturan. Jika ditemukan adanya pelanggaran, kami akan mengambil tindakan tegas," ujar Bahlil.

Langkah ini bertujuan untuk menjamin bahwa masyarakat mendapatkan BBM dengan harga yang telah ditetapkan dan tidak mengalami kendala selama perjalanan mudik.

Menjelang puncak arus mudik Lebaran 2025, pemerintah memastikan bahwa stok BBM dalam kondisi aman hingga 21 hari ke depan. Dengan berbagai langkah strategis seperti peningkatan stok, optimalisasi distribusi, serta pengawasan ketat, diharapkan kebutuhan BBM masyarakat selama periode mudik dapat terpenuhi tanpa kendala.

Keberadaan SPBU modular dan Pertashop menjadi solusi efektif dalam mengurangi antrean panjang di SPBU reguler. Sementara itu, sistem pemantauan stok secara real-time dan armada distribusi tambahan memastikan bahwa pasokan BBM tetap lancar di seluruh wilayah.

Dengan koordinasi yang baik antara Kementerian ESDM, Pertamina, dan pihak terkait lainnya, diharapkan arus mudik tahun ini berjalan lebih lancar dan nyaman bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Terkini